Jakarta –
Meningkatnya keasaman lambung yang berujung pada maag dan GERD biasanya tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak teratur, namun juga berkaitan dengan kondisi mental individu. Perasaan cemas, stres, dan bahkan berpikir berlebihan juga termasuk di dalamnya.
Habib Hussain Jafar al-Hadar mengimbau di bulan suci Ramadhan, kebiasaan tersebut bisa dihindari dengan meningkatkan intensitas ibadah. Ia mengatakan, kedekatan dengan Allah subhanahu wa ta’ala bisa menjadi upaya untuk merasa tenang dan menjauhi pikiran negatif dan kekhawatiran.
Tentu saja hal ini memerlukan aktivitas fisik atau olah raga yang secara klinis terbukti meningkatkan efek hormon endorfin jika rutin berolahraga. Saat berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin untuk mengurangi rasa sakit dan memberikan energi positif pada tubuh.
Selain itu, peningkatan hormon endorfin juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan mental.
Selain dekat dengan Allah SWT, hal lainnya adalah menciptakan lingkaran positif, jelas Habib Hussain Jafar saat ditemui detikcom di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Jumat (915/3/2024).
Lingkungan yang positif dengan sendirinya akan “mencemari” pikiran-pikiran tersebut. Jadi penting untuk memilih lingkungan dekat yang baik.
Selama berpuasa Ramadhan, umat Islam juga hendaknya mengikuti ajaran Sunnah Nabi yaitu meminum kurma dan air putih saat berbuka. Kandungan nutrisi di dalamnya disebut dapat membantu mencegah kemungkinan penumpukan asam di lambung.
“Kalau begitu tahu waktunya, makanya Rasulullah SAW berpesan agar bergegas dini hari, untuk menyelesaikan sahur,” tutupnya.
Tonton video “Inilah Perbedaan Stres dan Kecemasan Menurut Psikolog, Ketahui Bedanya!” (naf/atas)